MEDIA PEMBELAJARAN
MAGANG 1
Hafizah
11901358
Kelas PAI 4H
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarkatuh
Media Pembelajaran
Media adalah alat atau kejadian yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dan merangsang siswa belajar. Reiser dan Gagne (1983) mendefinisikan media sebagai cara untuk mengomunikasikan pesan intruksional. Istilah media juga digunakan dalam pembelajaran atau pendidikan, sehingga disebut media pendidikan atau media pembelajaran. Media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai alat atau cara yang digunakan oleh pendidik untuk dapat digunakan oleh peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru sebagai pendidik harus dapat memilih media paembelajaran yang dapat digunakan secara efektif untuk menyampaikan bahan pembelajaran dan dapat melibatka peserta didik aktif dalam belajar. Media bukan hanya berupa alat perantara seperti televisi, radio, slide, komputer, bahan cetakan (misalnya: buku, brosur, peta), namun dapat berupa orang atau manusia sebagai sumber belajar, atau juga berupa kegiatan seperti diskusi, seminar, karya wisata, mengikuti persidangan, melakukan wawancara dan sebagainya yang dikondisikan untuk memperoleh atau menambah pengetahuan, mengubah sikap siswa, atau untuk memperoleh suatu keterampilan.
Media yang mencakup alat perantara dapat berupa perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (softward). Hedward adalah alat-alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan seperti overhead proector (OHP), radio, telivisi, komputer. Sedangkan software adalah isi program atau informasi yang mengandung pesan, misalnya informasi yang terdapat pada transparansi, buku, cerita film, atau informasi yang disuguhkan dalam bentuk table, bagan, grafik dan diagram. Beberapa pakar membedakan jenis-jenis media berdasarkan tinjauan yang berbeda. Gerlach dan Ely (1980) membagi media dalam enam kategori, yakni: gambar diam, gambar gerak, telivisi, rekaman audio, benda nyata/simulasi/model, dan program komputer. Menurut Schramm (1977), media dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: media besar (rumit dan mahal) dan media kecil (sederhana dan murah ).
Peranan dan Kegunaan Media dalam Pembelajaran
Hamalik (1986) yang dikutip Azhar Arsyad (2010: 15), mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada orientasi pembelajaran akan sangat membantu keaktifan proses pembelajaran dan menyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya. Maksudnya: bahwasanya media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman, orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarkannya. Selanjutnya menjelaskan betapa pentingnya media pemebelajaran karena media pembelajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbaharui semangat mereka, membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran. Sumber informasi dalam proses pembelajaran dapat berupa guru, sisiwa, lingkungan, bahan bacaan, orang lain. Informasi tersebut dapat diakses oleh guru, siswa, atau orang lain, jika siswa memperoleh informasi dari guru, maka guru merupakan media penyampaian pesan.
Pemilihan media pembelajaran sangat bergantung pada metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Oleh sebab itu, sebaiknya guru melibatkan siswa dalam mengalami atau mengamati benda atau peristiwa kongkret, agar siswa dapat memahami konsep atau prosedur secara tepat. Pada kenyataannya, ada beberapa kendala yang ditemukan dalam memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Kendala dari waktu dan kondisi peristiwa yang diamati merupakan hambatan utama dalam melibatkan siswa, misalnya waktu perubahan yang sangat lama, sangat sulit untuk diamati. Contoh kondisi yang sangat sulit untuk diamati atau tidak memungkinkan untuk diamati adalah informasi tentang kehidupan dasar laut, peristuwa letusan kawah gunung berapi, kehidupan satwa dibawah tanah. Pada kondisi seperti itu, sangat diperlukan media pembelajaran agar siswa dapat memahami materi pelajaran sesuai dengan kurikulum yang digunakan di sekolah.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 2), mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu:
- Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
- Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa sehingga memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
- Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
- Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan mendemonstrasikan, memamerkan.
Beberapa Peran dan Fungsi Media Pembelajaran Sebagai Berikut:
- Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu, seperti peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan video atau gambar, foto dan video yang direkamtersebt dapat diputar ulang untuk diamati dan dipelajari, misalnya video tentang tsunami diaceh. Guru dapat menjelaskan ulang proses terjadinya gerhana matahari yang langka melalui hasil rekaman video.
- Memanipulasi keadaan dan peristiwa atau objek tertentu. Media pembelajaran dapat digunakan untuk menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret, sehingga mudah dipahami siswa dan mengurangi terjadinya kesalahan pemahaman konsep.
- menambah gairah dan motivasi belajar siswa. Belajar dengan menggunakan media dapat menambah motivasi vekajar, sehingga perhatian dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran akan lebih meningkat.
Jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
kelompok tergantung dari kriteria klasifikasinya.
1. ditinjau dari sifatnya, media pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagi berikut :
- Media audio, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau media yang hanya memiliki unsur suara
- Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, misalnya: film slide, foto, lukisan, peta, gambar
- Media audio-visual yaitunjenis media yang mengandung unsur gambar dan suara, misalnya: rekaman video, film, slide suara. Media ini lebih menarik karena mengandung unsur suara dan gambar sehingga mudah untuk dipahami
2. ditinjau dari kemampuan jangkauannya, media dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Media yang memiliki daya jangkauan yang luas dan serentak, misalnya: radio dan televisi
- Media yang mempunyai daya jangkau terbatas oleh ruang dan waktu misalnya: slide danvideo
3. ditinjau dari cara atau teknik pemakaiannya sebagai berikut:
- Media yang diproyeksikan misalnya: film, slide, transparansi, video. Media ini memerlukan alat proyeksi khusu seperti film projrctor, overhad projrctor (OHP), dan liquid crystal display (LCD) projrctor, tanpa dukungan alat tersebut media tidak dapat digunakan
- Media yang tidak diproyeksikan misalnya: gambar, foto, kolase, charta, lukisan dan radio
Media yang Ditulis Langsung atau Ditempel
- Papan tulis, media ini merupakan media pembelajaran yang paling tua, dan tetap digunakan dikelas pada saat ini
- Flipchart (kertas plano) media ini cukup efektif untuk digunakan dalam rapat untuk menuliskan materi diskusi. Karena kertas plano dapat dilipat, sehingga kertas yang telah penuh dengan tulisan tidak metupi kertas baru yang masih kosong
- Papan flanel (flannel board), media ini cukup efektif untuk menyajikan pesan tertentukepada sasaran tertentu. Papan flanelm ini dilengkapi dengan kain flanel yang dapat dirempeli dengan kartu atau gambar
- Papan buletin, beebeda dengan flanel papan buletin tidak dilapis dengan kain flanel, namun langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan
Media Visual
yang Tidak Diproyeksikan
Media ini dapat langsung dipandang tanpa bantuan proyektor atau
layar, dan media ini juga mempunyai keuggulan diantaranya: dapan digunakan
untuk membuat konsep abstrak menjadi lebih kongkret, mudah diperoleh (dari buku,
majalan, surat kabar, kalender, internet) dan mudah digunakan.
Beberapa contoh media visual yang tidak diproyeksikan sebagai berikut :
- Benda sebenarnya, media ini seharusnya menjadi bagian utama dalam pembelajaran kintekstual.
- Model, yakni tiruan tiga demensi dari benda sebenarnya, sebuah juga merupakan sebuah model.Siswa dapat ditugaskan untuk membuat sebuah maket, misalnya maket model sebuah rumah dengan sirkulasi udara yang bagus.
- Poster, yakni kombinasi unsur-unsur visual seperti gambar, garis dankata-kata (angka-angka) untuk mengomonikasikan oesan secara singkat.
- Gambar diam, misalnya hasil lukisan, foto, atau gambar yang dicetak.
- Karikatur, gambar yang disederhanakan dan biasanya sindiran atau ironi.
- Kartun, yakni gambar interpreatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan cepat dan ringkasan atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.
- Sketsa, yakni gambar sedehana atau gambar draf kasar yang melukiskan bagian pokok suatu benda tanpa detailnya.
- Bagan/diagram, yakni gambaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar, simbol, dan kata-kata yang menunjukan adanya hubungan, perbandingan atau perkembangan.
- Grafik, yakni gambaran dan statistik dan beberapa variabel yang saling berhubungan dan ditunjukkan dengan lambang-lambang visual.
- Infografis, yakni reperensentasi visual informasi, data, atau ilmu pengetahuan secara grafis.
Pertimbangan Pemilihan Media
Menentukan pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, pertimbangan media yang akan digunakan dalam pembelajaran menjadi pertimbangan utama, berikut adalah gambaran menyeluruh proses pemilihan media menurut (Anderson Ronal H, 1994: 27):
Langkah pertama : Anda menentukan apakah pesan anda bersifat pembelajaran atau informasi.
Langkah kedua : Anda menentukan bagaimana caranya anda mentransmisikan pesan anda, apakah ini media untuk membantu seorang instruktur atau suatu media yang menunjukan terjadinya pembelajaran mandiri atau kelompok tanpa seorang instruktur.
Langkah ketiga : Menggunakan diagram akan membantu untuk menentukan cirri-ciri pelajaran anda, dan selanjutnya memperkecil jumlah pilihan media serta membimbing anda menentukan golongan media tertentu yang cocok untuk tujuan instruksional anda.
Langkah keempat : Menentukan media yang paling sesuai dalam kategorinya, yaitu media yang paling cocok bagi populasi siswa anda, kapasitas produksi setempat, fasilitas, kebijakan dan dana.
Langkah kelima : Kembali ke media yang pertama kali dan kemudian mempelajari daftar ciri-ciri khas dari media ini, serta keterbatasan dan kelebihannya dalam penyajian jika media itu nampaknya memadai, maka anda harus melengkapi bagian pertama dari daftar cek. Ini berarti anda harus meminjam kemabali kemudian menyaring pilihan anda. Ingat, pertanyaan-pertanyaan dibagian ini berhubungan dengan harapan-harapan siswa, isi dan tujuan pelajaran.
Langkah keenam : Setelah memiliki media yang cocok, maka anda masuk kelangkah keenam, yakni merencanakan tes 38 pengembangan bagi media tersebut juga bagi bahan bahan pelajaran anda.
Komentar
Posting Komentar